Page 174 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 174
tentu wanita pembunuh tersebut di pihak Demang Piyaman, karena itu
marahnya tak dapat ditahannya lagi. Watak brangasannya timbul meninggi
sampai ke ubun-ubun. Rongga Puspawilaga teriak sesumbar: “Hai, orang-orang
Piyaman, menyerah lah!!! Dan kau teman perempuan, serahkan Rara Sudarmi
ke Desa Seneng!!! Kalau tidak ku penggal kepala mu, kuhancurkan Piyaman!!!"
Mbok Niti mendengar, dia segera mencari adiknya. Ki Demang
Wanapawira waktu itu sedang berada di bawah pohon pakel (tempat tersebut
sekarang disebut atau dinamakan desa Pakel Jaluk). Ki Demang juga mendengar
sesumbar Ki Rongga. Dia diam mematung dan keheranan, bisiknya: “Istri kok
diminta?!” Dia tidak dapat mengerti keinginan Ki Rongga yang tidak sopan itu.
Mbok Niti datang, dan melihat keadaan adiknya. Dia sudah dapat menduga jalan
fikiran Ki Demang. Dia harus mampu membakar semangat juang adiknya. Dalam
mempertahankan kebenaran dan keadilan.
Karenanya Mbok Niti segera memberitahu adiknya, bahwa Desa Piaman
akan dihancurkan. Adiknya dianggap sebagai Demang perempuan. Karenanya
istrinya yaitu Rara Sudarmi diminta menyerahkannya ke Desa Seneng. Bujukan
bujukan yang terus dilancarkan Mbok Niti, akhirnya berhasil menembus sudut-
sudut hatinya. Ki Demang Wanapawira bangkit kejantanannya, bangkit harga
dirinya sebagai seorang lelaki. Tumbak Kyai Muntab yang berdarah dan di
tangan Mbok Niti, disahutnya sambil berlari ke arah datangnya pasukan Rongga
Puspawilaga yang sedang mendatangi Desa Piyaman. Mbok Niti segera
memanggil suaminya, Pak Niti, dengan menyuruh agar Rara Sudarmi diusingkan
ke gua di luar desa, dan supaya membawa bekal termasuk yang penting padi.
Mbok Niti segera pergi menyusul adiknya.
Sedangkan Pak Niti segera mengajak Rara Sudarmi dengan diikuti
beberapa orang mengungsi ke arah gua di luar desa (gua tersebut sekarang
disebut dan dinamakan Gua Pari/Padi). Dalam pelariannya yang tergesa-gesa
dengan berlari-lari itu, sampai-sampai gelung rambung Rara Sudarmi terlepas
(udar). Desa tempat terlepasnya gelung tersebut sekarang disebut desa Gelung.
Matahari Terbit
161 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul