Page 66 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 66

telah  dikemas  menjadi  salah  satu  even  budaya  dan  media  pengembangan
           wisata  di  kawasan  Gunungkidul.  Dengan  berbagai  rangkaian  kegiatan  yang

           mengiringinya, even Rasulan ini tidak saja menarik perhatian masyarakat lokal,
           tetapi juga mampu memukau para wisatawan luar daerah dan mancanegara.
           Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang untuk menyaksikan

           atraksi kesenian lokal yang ditampilkan dalam even ini
                   Siapapun yang pernah mengalami masa kanak-kanak dan bersekolah di
           perdesaan  Gunungkidul  pada  era  sebelum  tahun  80-an  barangkali  pernah

           mengalami  sekolah  SD bubar karena  sedang  ada  tradisi  rasulan.  Begitu
           terdengar  suara  tetabuhan  kelompok  reog,  anak-anak  sekolah  sudah  gusar.
           Akhirnya  sang  guru  membubarkan  sekolah  agar  anak-anak  dapat  mengikuti

           rasulan di balai desa.
                  Mengikuti tradisi rasulan memang membawa kembali kepada memori

           kehidupan  masyarakat  agraris  perdesaan.  Di  mana  persaudaraan,
           kegotongroyongan, rasa senasib sepenanggungan menjadi sendi-sendi perekat
           hidup  masyarakat  perdesaan  dalam  menghadapi  senang  dan  susahnya

           kehidupan. Rasulan juga menjadi pelebur jarak di antara si kaya dan si miskin,
           antara si Raden dan si Suto atau Noyo, antara orang yang berada dan yang papa.

           Semua merasakan kebersamaan ketika duduk bersila dalam doa kenduri dan
           bersama-sama menikmati sedekah yang dibagi di antara mereka.
                  Ensiklopedi  Gunungkidul  (Sugiyanto  dkk,  KPAD  Gunungkidul,  2013)

           mencatat, bahwa rasulan merupakan upacara adat tradisional pada masyarakat
           di  Gunungkidul  dalam  rangka  mengucap  syukur  atas  segala  anugerah  dan

           memohon keselamatan kepada Tuhan. Di beberapa tempat, tradisi ini disebut
           merti  dusun  atau  merti  desa.  Rasulan  pada  umumnya  dilaksanakan  setelah
           selesai melakukan panen pertanian. Kegiatan rasulan biasanya diselenggarakan

           per padukuhan dengan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda, misalnya Rabu
           Wage,  Senin  Legi,  Jumat  Legi,  Senin  Pon,  Senin  Pahing,  Kamis  Kliwon,  dan
           sebagainya sesuai dengan adat yang telah diselenggarakan oleh masing-masing



                                  Matahari Terbit
     53                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71