Page 457 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 457
“Kita itu bersikap kritis itu seperti itu, tidak meminta apalagi mengemis-
ngemis itu tidak. Melainkan karakter Muhammadiyah itu memberi kepada
pemerintah-negeri apa saja pemberian itu, daripada meminta-minta.”
Ungkapnya.
Karakter memberi ini, kata Busyro, bukan hanya dilakukan secara
organisatoris, tetapi juga dilakukan secara individu oleh kader-kader dan warga
Persyarikatan Muhammadiyah di setiap level kemampuan masing-masing.
Sikap kritis yang disampaikan oleh Muhammadiyah kepada penguasa bukan
dengan inkonstitusional, melainkan selalu memakai jalur-jalur konstitusional
sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang.
Termasuk dalam mendoakan penguasa dan negeri tercinta,
Muhammadiyah selalu memanjatkan doa yang berisi permintaan-permintaan
kebaikan. Bukan malah menghardik, dan meminta kecelakaan terhadap
penguasa dan negeri tercinta.
“Kita berdoa bukan Ya Allah laknatilah, bukan. Melainkan Ya Allah
berilah petunjuk, berilah peringatan dan berilah kekuatan pada kebaikan untuk
para penguasa,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini Busyro kembali mengingatkan kepada pemimpin
negeri ini atas janji-janjinya dalam penegakan hukum, dan pemberantasan
korupsi. Dalam pengamatannya, korupsi di Indonesia masih stabil dan angkanya
masih konsisten tinggi.
Oleh karena itu, pemberantasan korupsi sebagai janji harus ditepati.
Sebab janji yang telah disampaikan tanggung jawabnya bukan hanya saat di
dunia, tetapi juga akan diminta pertanggung jawaban di akhirat kelak.
Pasca penolakan tawaran jabatan pemerintahan Wamendikbud oleh
Prof Abdul Mu’ti, ada yang menilai hal itu “Merendahkan Muhammadiyah”,
sehingga ada pertanyaan Kenapa Muhammadiyah (Harus) Direndahkan? Dan
karena merasa direndahkan lalu mempertanyakan sikap Muhammadiyah
apakah masih positif atau negatif.
Matahari Terbit
444 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul